Sabtu, 18-02-2012 Pengurus OSIS SMAN 18 Bandung melaksanakan salah satu program kerja dari sekbid 6, yaitu "Study Tour & Study Banding". Pelaksanaan study banding ini sudah direncanakan dari jauh-jauh hari dengan dilaksanakannya suvei-survei ke sma-sma negeri yang berada di sekitar kota Bandung. Setelah melaksanakan survei ke berbagai sma akhirnya pihak Pengurus OSIS SMAN 18 Bandung memutuskan untuk melaksanakan Program Kerja Study Banding ke SMAN 15 Bandung. Sewaktu melaksanakan survei pertama kali ke SMAN 15 Bandung kami disambut hangat oleh perwakilan guru SMAN 15 Bandung. Setelah disambut oleh perwakilan dari guru, beberapa perwakilan pengurus OSIS pun datang dan ikut menyambut. Kami pun memperbincangkan beberapa hal tentang program study banding tersebut, mulai dari kesiapan pihak yang dituju dan beberapa struktur keorganisasian OSIS di SMAN 15 Bandung. Setelah melaksanakan beberapa penilaian akhirnya pihak Pengurus OSIS SMAN 18 Bandung pun memilih SMAN 15 Bandung untuk melaksanakan program study banding. Setelah jeda sekitar 1 bulan untuk melaksanakan program kerja ini akhirnya pelaksanaannya jatuh pada tanggal 18 Februari 2012.
Pengurus OSIS SMAN 18 Bandung melaksanakan perjalanan ke SMAN 15 Bandung menggunakan Bus berangkat pada pukul 07.00. Setiba disana kami disambut oleh Pengurus OSIS SMAN 15 Bandung dengan sangat meriah. Saat kami datang lagu "Selamat Datang"pun dilantunkan. Acara dilaksanakan di aula SMAN 15 Bandung. Di acara tersebut kami melaksanakan diskusi per seksi bidang. Tujuannya agar bisa lebih memantapkan progja-progja yang akan, belum, maupun yang telah terlaksana, dengan cara saling bertukar pikiran. Acara pun selesai dan ditutup dengan serah terima penghargaan antar sekolah dan diwakili oleh bapak dan ibu guru.
Setelah melaksanakan study banding, kami melanjutkan program study kami ke "Saung Mang Udjo". Saung Mang Udjo ini terletak di Jalan Padasuka. Kami mendapatkan jadwal pertunjukan pukul 13.00. Disana kami disajikan pertunjukan-pertunjukan yang sangat meriah. Mulai Tari Topeng hingga menari bersama. Disana kebudayaan sungguh sangat kental. Pakaian adat yang dikenakan sang pembawa acara pun adalah pakaian khas Jawa Barat. Disana kami dipersilahkan untuk bermain angklung juga. Masing-masing penonton diberikan angklung-angklung secara acak. Angklung diberi nomor dengan nada yang berbeda-beda. Mulai dari DO hingga DO tinggi. Sang pembawa acara pun mengajarkan para penonton bagaimana menggunakan angklung. Bermain angklung tidaklah sembarangan, bermain angklung memiliki caranya tersendiri yaitu dengan memegang bagian atas dan menggetarkan bagian bawahnya.
Disana kami juga tidak hanya asal bermain dan menikmati pertunjukan. Tapi dari permainan dan pertunjukan-pertunjukan yang disuguhkan tersebut kami dapat belajar banyak. Bukan pelajaran biasa yang kami dapat dikelas tetapi belajar suatu budaya langsung dari budaya tersebut. Budaya Indonesia yang harus kita lestarikan, "kalau bukan kita yang melestarikan budaya kita siapa lagi?"itulah pesan terakhir yang dikatakan sang pembawa acara.
